Realita Kerja di Amerika Sebagai Orang Indo: Hal yang Jarang Diceritain 🫣

Pengalaman gue tinggal di New York selama 3 tahun...

Banyak orang ngira kerja di Amerika itu keren—gaji gede, dan hidup di negara maju. Tapi jujur, nggak semua yang di sosmed itu bener. Ada banyak hal yang jarang dibahas.

Gue mau share pengalaman dan hal-hal yang sering banget dilewatin orang pas ngomongin kerja di Amerika, semoga ini bisa jadi insight ya!

1. Gaji Besar, Tapi Biaya Hidup Juga Gila-Gilaan

Gue dulu juga mikir, “Wah, kerja di Amerika gajinya pasti gede!” Dan emang bener. Tapi begitu bayar sewa apartemen, pajak, asuransi, makan, transport, tiba-tiba saldo di rekening tinggal dikit.

Kalau kerja di kota besar kayak New York atau San Francisco, siap-siap aja sewa apartemen bisa nyedot setengah sampai dua pertiga gaji. Banyak orang yang harus tinggal bareng 3-4 di satu apartemen kecil biar hemat biaya. Jadi, jangan cuma lihat angka gaji doang—tapi harus liat juga cost of living-nya.

➡ Contoh real:

Ini bagian paling brutal. Sewa apartemen di New York itu nggak masuk akal mahalnya, terutama kalau pengen tinggal di Manhattan atau Brooklyn yang strategis.

• Studio di Manhattan: $3,000 - $4,500/bulan

• Apartemen 1 kamar di Brooklyn: $2,500 - $3,500/bulan

• Tinggal di Queens/New Jersey: Bisa lebih murah, sekitar $1,800 - $2,500/bulan, tapi harus kompromi dengan waktu commute yang lebih lama.

Banyak orang akhirnya memilih tinggal bareng roommates supaya lebih hemat. Misalnya, sewa apartemen 2 kamar di Brooklyn bisa $3,500, tapi kalau dibagi dua masih masuk akal dibanding bayar studio sendiri.

2. Kompetisi di Kerja Itu Sadis

Buat dapet kerja di sini, harus bener-bener siap mental. Ada ribuan orang yang juga ngelamar posisi yang sama, dan kebanyakan dari mereka native English speakers. Jadi, selain skill teknis, cara komunikasi kalian juga harus kuat.

Banyak perusahaan lebih milih hire warga negara AS atau pemegang green card karena lebih gampang dari segi visa. Jadi, kalau datang ke sini pakai visa kerja, pastiin punya sesuatu yang bikin standout dibanding kandidat lain.

Pajak Gaji: Potongan Bisa Sampai 40%

Gaji tinggi nggak berarti uangnya utuh masuk ke rekening. Di New York, gaji bakal kena pajak federal, pajak negara bagian (New York State), dan pajak kota (New York City tax).

➡ Contoh real:

Misalnya, gaji $100,000/tahun, setelah dipotong pajak dan asuransi:

• Take-home pay mungkin cuma sekitar $60,000 - $65,000/tahun.

• Itu artinya sekitar $5,000/bulan, yang sebagian besar langsung habis buat sewa apartemen.

Orang sering kaget karena angka gaji awalnya terdengar besar, tapi setelah dipotong pajak dan biaya hidup, sisanya nggak jauh beda sama kerja di Indonesia.

3. Makan dan Minum: $20 Buat Makan Siang Itu Normal

Kalau kalian pikir makan di warteg atau nasi padang di Indonesia murah, siap-siap shock kalau tinggal di New York. Makan di luar di NYC itu mahal banget, bahkan buat standar Amerika. Kalau nggak rajin masak di rumah, bisa-bisa setengah gaji cuma buat makan doang.

➡ Contoh harga makanan di NYC:

• Makan siang biasa (salad, bowl, atau sandwich): $12 - $18

• Kopi di kafe: $5 - $7

• Makan malam di restoran biasa: $25 - $40 per orang (belum termasuk tip & tax!)

• Makan malam fancy: Bisa $100+ per orang

Yang bikin tambah mahal? Pajak dan tip. Restoran di New York umumnya nambah 18-22% service tip, plus pajak restoran sekitar 9%. Jadi kalau lihat harga burger di menu $15, total yang dibayar bisa jadi $20+ setelah pajak dan tip.

Makanya, banyak orang di sini akhirnya pilih masak sendiri di rumah. Tapi groceries di NYC juga lebih mahal dibanding kota lain di AS.

➡ Contoh harga groceries di supermarket:

• Telur 12 butir: $6 - $8

• Susu 1 galon: $5 - $7

• Daging ayam 1 pound: $5 - $8

• Sayur-sayuran segar: $3 - $5 per item

---

Jadi, Worth It Nggak Kerja di Amerika?

Setelah semua realita ini, pertanyaannya: kerja di Amerika worth it nggak? Jawabannya tergantung tujuan dan ekspektasi kalian. Kalau kalian datang ke sini hanya karena tergiur gaji besar, bisa jadi kecewa kalau ternyata biaya hidupnya juga bikin kepala pusing.

Tapi gue bisa bilang dengan pasti, the opportunities and experiences I’ve gained while living in America are truly priceless. Gue bener-bener bersyukur bisa ngerasain ini semua. Seperti kata pepatah yang gue percaya banget:

if you can make it there (new york), you'll make it anywhere